Sejarah Desa Abar Abir Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik
Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan cerminan dari karakterdan cirri khas dari suatu daerah sejarah desa atau daerah. Sejarah desa atau daerah seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun-temurun dari mulut kemulut sehingga sulit dibuktikan dan tidak jarang dihubungkan dengan mithos tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat. Desa abar-abir memiliki latar belakang tersebut yang tertuang dalam kisah-kisah berikut ini.
Dari berbagai sumber terpercaya dapat ditelusuri dan digali asal-usul desa abar-abir yang cukup variatif, akan tetapi dapat ditarik kesimpulan yang dapat diceritakan dari legenda-legenda desa abar-abir yang mempunyai dua makam sejarah yang setiap tahun dikunjungi oleh para peziarah yang tentunya memiliki maksud dan tujuan tersendiri yaitu makam mBah Sentono yang letaknya diujung timur (agak selatan) muka desa mBah celoreng diujung utara muka desa.
Legenda penamaan desa abar-abir tidak lepas dari sejarah nenek moyang. Konon abar-abir berasal dari nama Obar-abir yang artinya mengabarkan berita, bahwa mBah Celoreng menemukan sebuah daratan yang berdekatan dengan gunung mentung (sekarang terkenaldengan gunung penthung dimana disitu terdapat makam Raden Sakti yang masih keturunan Sunan Giri.Ada juga yang mengatakan dari kata Obrak-abrik yang artinya merusak/mencari sesuatu dimana tempat tersebut masih berbentuk belantara ditumbuhi pohon-pohon besar dipuja-puja, sehingga dengan adanya Islam masuk daerah tersebut dibongkar paksalah dengan mengobrak-abrik apapun yang menjadi sesembahan orang-orang tersebut.Disamping itu ada yang mengatakan nam tersebut berasal dari bahasa Arab yang artinya Abar-abir adalah Abirru-birri, yang mempunyai makna bagusnya bagus dan sejarah terus turun temurun dan sampai sekarang masih menghormati dua makam bersejarah yang masih dianggap keramat dan setiap tahun tetap diperingati. Yaitu pada hari kamis pon pada bulan jumadil akhir atau pada habis panen, karena desa abar-abir umumnya petani, akan tetapi sekarang sudah bergesr jadi pekerja pabrik, karena tempat-tempat bercocok tanam sudah beralih fungsi menjadi pabrik-pabrik.Pada acara peringatan haul desa yang masih berlanjut sampai sekarang adalah tradisi membuat lepet (makanan dari jamur kelapa) pada acara tersebut sanak-saudara yang jauh saling berdatangan, disamping silaturrahim ada juga yang ingin menyaksikan tradisi pencak silat dimana pendekar-pendekar silat saling beradu jurus. Seminggu setelah haul desa (nyadran) masih ada acara yang tak kalah menarik yaitu haul mBah Sentono, dimana semua penduduk berdatangan membawa tumpeng (nasi kerucut) sambil berdo’a dan memohon kepada Allah SWT. Agar diberkahi segala hajat. Terkadang pula disitu ada acara membaca sholawat bersama-sama (hadrah).
Komentar
Posting Komentar